Hilangkan Rasa dan Jadilah yang Terkuat
Rasa kesal, dengki, dendam,egois, pemarah merupakan perangkat yang membentuk paket-paket pengunci rahasia kehidupan.Ia tak segan-segan membuat raga si pembawa perangkat tersebut semakin sulit mencapai harapannya, hatinya semakin gelap,seakan-akan menutupi mata hati, mata kepala sampai mata kaki sehingga menendang berbagai kebijakan yang ada, merusak rencana kerja.Dengan lengahnya kepada keadilan maka kedoknya terbuka, dari caranya yang semakin nyata.Sebagai perusak.
Wahai temanku tersayang….bilang orang tua ,”tindihlah dalam hidup”(bhs.Sasak),supaya tak disesali.
Janganlah terlalu sibuk mengurus perasaan pribadi karena ia membuatmu semakin tak seimbang dalam meniti titian di atas jurang kehidupan yang dalam, padahal hal tersebut dapat membuat pandanganmu semakin dalam yang bisa membuat adrenalinmu tak bekerja maksimal sehingga berpengaruh terhadap isi lambung yang pada akhirnya terasa mual dan muntah.Ibaratnaya seperti orang yang pobia ketinggian.
Sekali-sekali lupakanlah dirimu sendiri, nikmati pekerjaanmu laksana sebuah mesin yang lupa tuannya seakan-akan tak ada kamus untuk menafsirkan kata-kata lelah.Jadilah yang terkuat, Insya Allah kita akan menjadi orang yang diterima orang lain, karena sekarang orang lain sudah merasa menjadi dirinya, tak ada beda antara engkau dan aku, kita adalah satu, sekarang hilanglah rasa egois di antara kita, tak ada marah, tak ada kesal, tak ada dengki.Di atas titian terasa tak ada lagi jurang.Seorang pendekar Ibu pertiwi telah menyalakan lilin dalam ruang nusantara dengan gubahannya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.Wassalam.
Rasa kesal, dengki, dendam,egois, pemarah merupakan perangkat yang membentuk paket-paket pengunci rahasia kehidupan.Ia tak segan-segan membuat raga si pembawa perangkat tersebut semakin sulit mencapai harapannya, hatinya semakin gelap,seakan-akan menutupi mata hati, mata kepala sampai mata kaki sehingga menendang berbagai kebijakan yang ada, merusak rencana kerja.Dengan lengahnya kepada keadilan maka kedoknya terbuka, dari caranya yang semakin nyata.Sebagai perusak.
Wahai temanku tersayang….bilang orang tua ,”tindihlah dalam hidup”(bhs.Sasak),supaya tak disesali.
Janganlah terlalu sibuk mengurus perasaan pribadi karena ia membuatmu semakin tak seimbang dalam meniti titian di atas jurang kehidupan yang dalam, padahal hal tersebut dapat membuat pandanganmu semakin dalam yang bisa membuat adrenalinmu tak bekerja maksimal sehingga berpengaruh terhadap isi lambung yang pada akhirnya terasa mual dan muntah.Ibaratnaya seperti orang yang pobia ketinggian.
Sekali-sekali lupakanlah dirimu sendiri, nikmati pekerjaanmu laksana sebuah mesin yang lupa tuannya seakan-akan tak ada kamus untuk menafsirkan kata-kata lelah.Jadilah yang terkuat, Insya Allah kita akan menjadi orang yang diterima orang lain, karena sekarang orang lain sudah merasa menjadi dirinya, tak ada beda antara engkau dan aku, kita adalah satu, sekarang hilanglah rasa egois di antara kita, tak ada marah, tak ada kesal, tak ada dengki.Di atas titian terasa tak ada lagi jurang.Seorang pendekar Ibu pertiwi telah menyalakan lilin dalam ruang nusantara dengan gubahannya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar